Metode standar untuk menentukan specific gravity dan absorbsi dari agregat halus. C 128 – 04a Metode standar untuk analisa saringan agregat halus dan agregat kasar. C 136 – 04 Metode standar untuk menentukan berat isi dan kadar udara dalam agregat. C 29/C 29M – 1997(2003) Metode standar untuk test kotoran organik dalam agregat halus C 40 ...
2-1 BAB 2 STRUKTUR JALAN RAYA DAN BAHAN JALAN RAYA 2.1 CIRI AGREGAT, SUBGRED, BITUMEN, KONKRIT ASFALT Jalan biaa terdiri dari empat lapisan bahan binaan yang dibina di atas formasi seperti ditunjukkan dalam rajah di bawah. Rajah 2.1 Lapisan-lapisan Jalan Sub tapak – membantu mengagihkan beban, membantu …
Mampu menghitung nilai abrasi agregat kasar dengan menentukan prosentase jumlah yang lolos ayakan 1,7 mm/no. 12 setelah mendapatkan abrasi pada mesin Los Angeles; III. ... (degradation), dan penghancuran (disintegrasi). Agregat pada atau didekat permukaan perkerasan memerlukan kekerasan dan mempunyai daya tahan …
Coarse Aggregate atau agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi dari bebatuan alami atau berupa batu pecah/belah yang dihasilkan dari …
Mkb digunakan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan analisa saringan. JURNAL TUGAS AKHIR, GARNASIH ... Grafik nilai penurunan mkb agregat kasar. 8,971 8,042 7,297 6,514 y = -0,811x + 9,735 R² = 0,997 0 2 4 6 8 10 AS A1 A2 A3 Modulus kehalusan butir (mkb)
5. Menentukan jenis agregat yang digunakan. 6. Menentukan faktor air semen (FAS) dengan menggunakan Tabel 3.2 dan grafik pada Gambar 3.1 atau menggunakan grafik pada Gambar 3.2, dari kedua nilai diambil FAS yang terkecil. Tabel 3.2 Perkiraan Kuat Tekan Beton (MPa) dengan fas=0,5 Jenis Semen Pada Umur (hari) Jenis Agregat …
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN DAN TRANSPORTASI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK Gedung D9 103 Tlp. (0341) 587082 Jalan Semarang 5 Malang KEAUSAN AGREGAT DENGAN …
7.SNI 3407:2008 1 dari 12 Cara uji kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat 1 Ruang lingkup Cara uji ini mencakup tata cara pengujian untuk menentukan kekekalan agregat dari proses disintegrasi oleh larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat jenuh. Hal tersebut …
untuk menentukan nilai ekonomis serta kualitas perkerasan yang baik, namun sekarang sudah ada ketetapan yang dibuat untuk desain material yang ... 2.3.1 Agregat Kasar Agregat kasar adalah agregat dengan ukuran terkecil tertahan diatas saringan no 8 (2,38 mm ) atau partikel yang lebih besar 4,75 mm menurut ...
didapatkan pada pengujian ini berada di antara 2,5 – 2,7, jadi agregat kasar yang digunakan memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan penyusun beton. Nilai berat jenis agregat kasar digunakan untuk menghitung berat jenis SSD agregat gabungan dalam perencanaan campuran beton (mix design). 5.2.2 Modulus Halus Butir
Mix Design Metode SKSNI Menggunakan Material Agregat Kasar dan Halus (Saifullah) 37 ... Menentukan nilai slump yang dilihat dari table 4.1. Tabel 4.1. Penentuan nilai slump[18] ... Benda uji Memplot grafik penggolongan pasir untuk menentukan golongan pasir. (dapat dilihat pada table 7.16) 10. Menentukan prosentase pasir terhadap
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai abrasi agregat terhadap karakteristik campuran beton aspal. Variasi nilai abrasi yang digunakan yaitu 16,41%, 20,44%, 25,71%, 28,57% dan 35,86%. Diketahui bahwa semakin besar nilai abrasi agregat maka stabilitas campuran semakin menurun. Nilai stabilitas tertinggi sebesar 1787,477 kg
baik agregat halus maupun agregat kasar. Semakin besar Modulus Kehalusan maka semakin kecil luas ... hubungan FM dengan kriteria Marshall untuk nilai Stability …
SNI 03-1968-1990 METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR BAB I DESKRIPSI 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.
Semakin halus pasir dan semakin besar ukuran maksimum partikel agregat kasar, semakin banyak volume agregat kasar yang dapat dicampurkan untuk menghasilkan campuran beton dengan kelecakan beton yang baik. ... Gunakan rumus sebagai berikut untuk menentukan nilai kuat tekan beton rata-rata. fm=fc^'+ 1,64 S_d. Nilai Kuat Tekan Rata …
Nilai absorpsi yang diperoleh dari pengujian adalah 3,62 %. Nilai ini berada di bawah nilai absorpsi agregat kasar maksimum berdasarkan ASTM C 127 yaitu sebesar 4%. 4.1.2.3. Pengujian Keausan dengan Mesin Los Angeles Tujuan pengujian ini adalah untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan mempergunakan …
5.1.1 Hasil Penentuan Keausan Agregat Kasar Penentuan keausan agregat, adalah untuk mengetahui kekerasan atau kekuatan dari agregat kasar. Penentuan keausan agregat …
Berdasarkan ukuran butirnya, agregat dapat dibedakan atas agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi (filler). Menurut The Asphalt Institute dalam Sukirman (2007), agregat dibedakan menjadi : - Agregat kasar adalah agregat yang tertahan saringan no. 8 (2,36 mm). - Agregat halus adalah agregat yang lolos saringan no. 8 (2,36 mm).
Agregat Halus 1) Kadar Lumpur atau bagaian butir lebih kecil dari 75 mikron (ayakan no 200), dalam % berat, maks : Untuk beton yg mengalami abrasi : 3,0 Untuk jenis beton lainnya : 5,0 2) Kadar gumpalan tanah liat dan partikel yang mudah direpihkan, mak 3,0 %.
BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Agregat kasar ( split ) = 500 gram ( lolos saringan 25.4 mm ) b. Agregat sedang ( screen ) = 1000 gram ( lolos saringan 9.50 mm ) c. Agregat halus ( AB ) = 1000 gram ( lolos saringan 4.75 mm ) Agregat dalam keadaan kering oven. 2.
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan bulk dan apparent specific gravity dan absorbsi dari agregat kasar menurut ASTM C 127, guna menentukan volume agregat dalam beton. ... Pengukuran hasil berat jenis agregat ini sering dipakai untuk mengekspresikan nilai kerapatan/density agregat, di mana nilai kerapatan agregat …
Linearized 1 /L 271583 /H [ 1180 234 ] /O 53 /E 43130 /N 9 /T 270465 >> endobj xref 50 31 0000000016 00000 n 0000000993 00000 n 0000001050 00000 n 0000001414 00000 n 0000001551 00000 n 0000001769 00000 n 0000004627 00000 n 0000004651 00000 n 0000029796 00000 n 0000029821 ...
AGREGAT 2.1. PENDAHULUAN Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran beton atau mortar. Agregat menempati sebanyak kurang lebih 70 % dari volume beton atau mortar. Oleh karena itu sifat-sifat agregat sangat mempengaruhi sifat-sifat beton yang dihasilkan. 2.2.
4.1.2 Agregat Kasar 4.1.2.1 Pengujian Berat Jenis dan Absorpsi Pengujian ini dilakukan berdasarkan standar ASTM C 127- 88. Tujuan penelitian ini untuk menentukan bulk, apparent specific gravity dan absorpsi dari agregat kasar menurut ASTM C 127. Tabel IV.4 Hasil Analisa Specific Gravity dan Absorpsi dari Agregat Kasar Hasil Pengamatan …
2,7, sehingga berat jenis agregat kasar termasuk jenis agregat normal. 2. Pengujian analisa saringan agregat kasar Pengujian analisa saringan agregat kasar dilaksanakan berdasarkan metode SNI 03-1968-1990. Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan nilai modulus halus butir (MHB). Hasil pengujian analisa saringan agregat kasar dapat dilihat …
Agregat Halus merupakan bahan pengisi diantara agregat kasar sehingga menjadikan ikatan lebih kuat yang mempunyai Bj 1400 kg/m. Agregat halus yang baik tidak mengandung lumpur lebih besar 5 % dari berat, tidak mengandung bahan organis lebih banyak, terdiri dari butiran yang tajam dan keras, dan bervariasi. Berdasarkan SNI 03 …
agregat kasar yang diuji tidak baik digunakan untuk material SCC, dan sebaliknya jika nilai keausan yang diperoleh < 40%, maka agregat kasar yang diuji baik digunakan sebagai material SCC. Nilai keausan dalam penelitian ini diperoleh 33,587%, dan ternyata lebih kecil dari 40%, sehingga agregat kasar ini baik dipakai untuk material SCC.